ALISI ABU

TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA SEMOGA SEHAT DAN SUKSES SELALU

Kamis, 02 April 2020

KECANGGIHAN TEHNOLOGI TAHUN 2020 TERNYATA BARU SEBATAS DISURUH MENCUCI TANGAN DAN MENJAGA JARAK,ANTARA FAKTA DAN MITOS


KECANGGIHAN TEHNOLOGI TAHUN 2020 TERNYATA BARU SEBATAS DISURUH MENCUCI TANGAN DAN MENJAGA JARAK,ANTARA FAKTA DAN MITOS


Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh....!

Hai Sobat n sobit yang berbahagia jumpa lagi dengan aku....semoga semua dalam kondisi bahagia dan sehat wal afiat selalu...aamin.
Pada kesempatan kali ini aku ingin sedikit berbagi info yang lagi marak dan viral baik dalam dunia nyata lebih-lebih dalam dunia maya medsos yang begitu gencar diberitakan.Tema postingan kali ini adalah Kecanggihan Tehnologi Tahun 2020 Ternyata Baru Sebatas Disuruh Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak,Antara Fakta dan Mitos.
Apa dan bagaimana latar belakang judul postingan tersebut?
Saudara Pembaca yang Budiman,judul postingan tersebut bermula dari chat dalam grup WhasApps sebagaimana tangkapan layar gambar di sebelah kiri tersebut.Gambar tangkapan layar tersebut cukup menggelitik buat aku hingga aku terinspirasi untuk mengangkatnya sebagai tema tulisan pada blog kali ini.Nah,begitulah ide awalnya.Anda penasaran bagaimana ulasannya?Yuk,simak terus hingga akhir tulisan ini sehingga Anda dapat menarik kesimpulan sebagai jawabannya.

Pengertian Fakta

Jika diartikan menurut KBBI alias Kamus Besar Bahasa Indonesia maka fakta mengacu kepada sesuatu hal yang memang ada atau yang memang terjadi. Jadi, secara umum bisa kita simpulkan bahwasanya fakta adalah sebuah kenyataan yang sejatinya memang ada atau berdasarkan kejadian nyata.


Ciri-Ciri Fakta
Untuk memperjelas pengertian akan fakta, maka kita juga akan menyertakan ciri-ciri dari kalimat yang mengandung fakta tersebut, yaitu:
·         Mengandung sebuah kenyataan yang kebenarannya bisa dibuktikan.
·         Memiliki sumber data yang akurat, tepat dan nyata misalnya saja masalah tempat kejadian, tanggal dan waktu kejadian.
·         Mempunyai keterangan saksi sebagai nara sumber yang kebenarannya bisa diuji.
·         Memiliki sifat objektif. Dimana data yang diberikan tidak dikarang secara bebas, mengada-ada dan pastinya benar-benar nyata keasliannya.
·         Kalimat fakta pada umumnya bisa memberikan jawaban yang mengacu pada struktur 5 W + 1 H.
·         Data informasi yang memang diambil dari sebuah kejadian nyata.
·         Biasanya menjelaskan sebuah permasalahan atau kejadian yang telah terjadi.
Pengertian Mitos
Mitos atau disebut dengan Mite merupakan cerita prosa rakyat yang bercerita suatu kisah yang mempunyai latar belakang di masa lampau, berisikan penafsiran mengenai alam semesta dan adanya makhluk di dalamnya, serta dipercaya benar terjadi oleh yang menganutnya atau sang empunya.
Definisi mitos menurut Levi-Strauss adalah suatu warisan bentuk cerita tertentu dari tradisi lisan yang mengisahkan dewa-dewi, manusia pertama, binatang, dan sebagainya berdasarkan suatu skema logis yang terkandung di dalam mitos itu dan yang memungkinkan kita mengintegrasikan semua masalah yang perlu diselesaikan dalam suatu konstruksi sistematis.

Ciri-Ciri Mitos

Pada umumnya mitos mempunyai ciri-ciri antara lain sebagai berikut:
  • Distorsif
    Adalah kaitan antara form dan concept yang sifatnya distorsif dan deformatif. Concept mendistorsi Form menjadikan makna pada sistem tingkat pertama bukan lagi merupakan makna yang menunjuk pada fakta yang sebenarnya.
  • Intensional
    Adalah mitos tidak ada begitu juga, mitos sengaja dibuat, dikonstruksikan oleh budaya masyarakat dengan maksud tertentu.
  • Statement of Fact
    Artinya mitos menaturalisasikan pesan menjadikan kita menerimanya sebagai suatu kebenaran yang tidak harus diperdebatkan kembali. Sesuatu yang berada secara alami dalam nalar awam.
  • Motivasional
    Menurut Barthes, bentuk mitos berisikan motivasi. Mitos dibuat dengan melakukan seleksi kepada berbagai kemungkinan konsep yang hendak dipakai menurutu sistem semioting tingkat pertamanya.

Kata bijak dengen kata: mitos

§  Dalam hidup nyata dan dalam perjuangan yang tak mudah, kita bukan tokoh dongeng dan mitos yang gagah berani dan penuh sifat kepahlawanan. _Abdrurrahman Wahid
§  Sebagai manusia, kehebatan kita tidak banyak terletak pada kemampuan untuk mengubah dunia yang mana itu adalah mitos pada zaman atom tapi pada kemampuan untuk mengubah diri kita. _Mahatma Ghandi
§  Apa yang membuat seseorang percaya pada setumpuk bukti adalah sebuah ‘daftar’ dari apa yang diinginkannya yang seringkali tidak ia sadari sepenuhnya. Apabila seseorang disuguhkan fakta yang berlawanan dengan instingnya, ia akan menutupnya rapat- rapat, kecuali bila fakta itu sudah terlalu banyak, ia bahkan akan menolak untuk mempercayainya. Di sisi lain, bila ia disuguhkan fakta yang sesuai dengan instingnya meskipun tidak memadai, ia cenderung akan menerimanya. Mitos sejati harus dilihat melalui cara ini. _Betran Russel

KECANGGIHAN ABAD TEHNOLOGI TAHUN 2020

Teknologi adalah sebuah sarana yang di buat untuk mempermudah aktifitas manusia dalam melakukan banyak hal. seiring berjalanya waktu teknologi berkembang sangatlah cepat yang membuat banyak manusia terbantu dalam pekerjaan, dengan adanya teknologi pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat sehingga dapat memaksimalkan pekerjaan dalam waktu yang tidak begitu banyak terbuang bila di kerjakan tanpa teknologi.kemudian teknologi pada saat ini sangatlah penting bagi hampir semua kalangan, tidak heran jika balita sampai kakek-kakekpun semua menggunakan teknologi seperti sebuah handphone.
“Manusia tak akan pernah berhenti bereksplorasi. Kita perlu melihat jauh ke depan dan beralih dari ‘giat berinovasi’ menjadi ‘gigih mencipta’.  Perubahan cepat akan terjadi dalam kehidupan manusia, budaya kerja, dan dalam kehidupan bermasyarakat, seiring makin tingginya pengadopsian teknologi AI, 5G, komputasi awan, serta sejumlah teknologi berkembang lainnya.”
Kemauan dan kebutuhan yang terus berubah lagi bertambah membuat manusia tidak puas dengan apa yang ada. Ditambah lagi adanya kemajuan informasi dan dunia keilmuan, yang mendorong kita untuk berkembang ke arah yang semakin baik.
Saat ini, kita kenal dengan istilah revolusi industri 4.0, dimana salah satu cirinya adalah kemajuan teknologi dan era digitalisasi. Digitalisasi dapat dan sangat mungkin terjadi di berbagai sektor. Awalnya memang mengkhawatirkan, karena digitalisasi membuat kerja manusia tergantikan.
Kemudian, yang akan menjadi tren dari teknologi masa depan adalah alur komunikasi yang semakin mudah dan bebas hambatan. Untuk poin ini, banyak sektor yang saling mempengaruhi dan mendukung adanya kelancaran komunikasi ini.
Misalnya saja inovasi big data dan penggunaannya, hingga teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih. Sehingga nantinya seakan tidak ada lagi batasan wilayah atau waktu untuk melakukan komunikasi.

Demikian itulah sedikit gambaran tentang kemajuan dan kehebatan tehnologi abad 21 yang begitu mencengangkan dan membuat takjub umat manusia.Namun dibalik kehebatan dan kecanggihan tersebut coba kita perhatiakn lanjutan topik pembicaraan kita kali ini.
Dimana pada saat ini umat manusia diseluruh penjuru dunia taka terkecuali negara kita NKRI yang kita cintai ini dihebohkan dengan keganasan virus yang benar-benar mematikan yang sampai tulisan ini diangkat sebagai tema blog  kali ini para ahli belum mendapatkan sebuah serum yang bisa mengendalikan penyebaran virus yang mematikan ini bahkan semakin menggila penyebarannya.Salah satu upaya yang begitu gencar diserukan adalah dengan social distancing,stayhome bahkan mengarah ke lockdown.Virus apakah itu....?

COVID-19
Virus Corona atau COVID-19, menurut situs resmi World Health Organization (WHO), adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Coronavirus. Virus ini ditemukan pertama kali di Wuhan, China.
Sebagian besar orang yang terinfeksi COVID-19 akan mengalami penyakit pernapasan ringan hingga sedang, bahkan menyebabkan sulit bernapas hingga meninggal. Virus ini bisa sembuh dengan sendirinya karena imunitas tubuh. Namun orang tua lebih rentan terkena virus ini. Apalagi orang tua yang memiliki penyakit diabetes, pernapasan kronis, dan kanker.
Cara terbaik mencegah dan memperlambat penularan COVID-19 adalah melindungi diri dari infeksi dengan mencuci tangan menggunakan sabun. Namun, bila tidak ada air, disarankan untuk menggunakan hand sanitizer. Disarankan juga tidak menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut karena di sanalah sumber virus tersebut.
COVID-19 menyebar terutama melalui tetesan air liur atau keluar dari hidung ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Karena itu, jika bersin dan batuk, tutup dengan tisu atau siku yang tertekuk. Setelah itu, buang tisu dan cuci tangan dengan sabun.
Saat ini, tidak ada vaksin atau perawatan khusus untuk COVID-19. Namun ada banyak uji klinis yang sedang berlangsung. WHO akan terus memberikan informasi terbaru segera setelah temuan klinis tersedia.
WHO juga telah menetapkan virus Corona sebagai pandemi. Apa itu pandemi? Menurut situs Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pandemi adalah wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas.
Pada 11 Maret 2020 lalu, World Health Organization (WHO) sudah mengumumkan status pandemi global untuk penyakit virus corona 2019 atau yang juga disebut corona virus disease 2019 (COVID-19). Apa artinya? Yuk, pahami lebih jelas arti pandemi pada COVID-19. 
Dalam istilah kesehatan, pandemi berarti terjadinya wabah suatu penyakit yang menyerang banyak korban, serempak di berbagai negara. Sementara dalam kasus COVID-19, badan kesehatan dunia WHO menetapkan penyakit ini sebagai pandemi karena seluruh warga dunia berpotensi terkena infeksi penyakit COVID-19. 
Dengan ditetapkannya status global pandemic tersebut, WHO sekaligus mengonfirmasi bahwa COVID-19 merupakan darurat internasional. Artinya, setiap rumah sakit dan klinik di seluruh dunia disarankan untuk dapat mempersiapkan diri menangani pasien penyakit tersebut meskipun belum ada pasien yang terdeteksi. 
Virus Corona
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala bisa memberat. Pasien bisa mengalam demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:
  • Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
  • Batuk
  • Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.

Kapan harus ke dokter

Segera ke dokter bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19) seperti yang disebutkan di atas, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali dari daerah yang memiliki kasus COVID-19 atau berinteraksi dengan penderita infeksi virus Corona.
Bila Anda mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun, Anda tidak perlu memeriksakan diri ke rumah sakit, cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain.
Perbedaan wabah, epidemi, dan pandemi
Saat WHO menetapkan status pandemi global terhadap COVID-19, WHO mencatat ada 118.000 kasus penyakit tersebut yang tersebar di 110 negara di seluruh dunia. Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat itu menyebutkan bahwa penyakit itu tak lagi sekadar krisis kesehatan publik, melainkan krisis yang menyentuh seluruh aspek kemanusiaan. Karena itu, tiap individu harus ikut menghentikan penyebaran virus.
Bersamaan dengan penyebaran COVID-19, kita kerap mendengar istilah wabah, epidemi, juga pandemi. Sebetulnya, apa perbedaan dari ketiga istilah tersebut? Baik epidemi maupun pandemi sejatinya punya arti yang serupa, tapi tak sama dengan wabah. Kata wabah sendiri bisa diartikan sebagai melonjaknya jumlah kasus penyakit tertentu di tempat tertentu.
Yang membedakan epidemi dan pandemi adalah, kedua kata tersebut memiliki rujukan tentang skala. Karena, kedua kata itu biasanya dipergunakan oleh lembaga yang mengurus kesehatan masyarakat, baik di tingkat negara maupun dunia.
Epidemi biasa digunakan untuk menyebut wabah dalam skala yang besar. Sedangkan pandemi biasa digunakan untuk merujuk ke wabah yang memiliki skala global.
Namun yang patut kita ingat, masing-masing lembaga kesehatan punya batasan dan definisi yang berbeda untuk mengklasifikasikan wabah sebagai penyakit. Ambil contoh istilah pandemi.
Lembaga kesehatan masyarakat Amerika Serikat, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), akan menyebut penyakit akibat sebuah virus sebagai pandemi apabila virus tersebut bisa menginfeksi orang dengan mudah dan menyebar dari orang ke orang dengan cara yang efisien dan berkelanjutan di berbagai wilayah.
Sementara organisasi kesehatan dunia WHO mengartikan pandemi sebagai penyebaran penyakit baru di tingkat dunia. Namun, WHO menetapkan beberapa kriteria tambahan yang lumayan rumit untuk menyebut penyebaran penyakit baru sebagai pandemi.

Status pandemi ini meningkat dari status PHEIC
Dalam kasus penyebaran COVID-19, WHO juga tak serta merta menempelkan label pandemi pada penyakit tersebut. Jika melihat ke belakang, WHO pertama kali mendapat laporan tentang COVID-19 di China pada 31 Desember 2019.
Dengan mendeklrasikan status PHEIC itu, WHO merekomendasikan seluruh negara untuk mengantisipasi COVID-19, seperti melakukan pengawasan dan deteksi dini secara aktif. Pemerintah di tiap negara juga diharapkan melakukan kebijakan pemutusan penyebaran virus corona, seperti memberlakukan contact tracing.
Sejarah mencatat, pemberlakuan status PHEIC tak serta merta mengerem penyebaran virus corona baru. Alih-alih berkurang, kasus COVID-19 justru melonjak di Eropa, terutama di Italia. Peningkatan kasus COVID-19 juga terjadi di Amerika Serikat.
Ya, memang hanya upaya bersama saja yang bisa menghentikan penyebaran COVID-19. Catatan saja, virus penyebab COVID-19, atau yang dikenal dengan nama SARS-CoV2 atau 2019-nCoV, bukanlah virus pertama yang penyebarannya merajalela di tingkat dunia. 
Setiap pandemi yang terjadi diberbagai belahan dunia dan periode waktu tertentu selalu menimbulkan korban jiwa yang besar. Oleh karena itu kita harus ekstra waspada dan tidak boleh menganggap remeh. 
Mengingat COVID-19 masih menjadi pandemi, jangan lupa untuk tetap jaga kesehatan agar diri terhindar dari virus penyakit tersebut. Caranya ialah dengan tetap melakukan social distancing dan tetap berkegiatan #DiRumahAja.  Dengan memiliki kesehatan yang terus terjaga, Kamu tetap dapat berkegiatan dengan tenang meski virus tetap bertebaran di luar sana.
Kasus orang terinfeksi virus corona jenis baru pertama kali terjadi di Wuhan, China pada pertengahan Desember 2019 lalu. Seiring waktu, virus yang sempat disebut n-Cov19 ini menginfeksi semakin banyak orang tidak hanya di China, tapi juga di sejumlah negara.
BEBERAPA PENGERTIAN
Derasnya informasi mengenai perkembangan penyakit dengan gejala hampir mirip dengan flu ini membuat masyarakat perlu mengetahui arti dari sejumlah istilahnya. Berikut makna sejumlah istilah terkait COVID-19 yang dirangkum dari berbagai sumber.
COVID-19
Singkatan dari coronavirus disease 2019 atau penyakit koronavirus 2019. CO adalah singkatan dari korona, VI singkatan dari Virus, D memiliki arti disease atau penyakit. Sementara, 19 mewakili tahun di mana virus ditemukan pertama kali yakni 2019. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).
Social Distancing
Upaya untuk menjauhi perkumpulan, menghindari pertemuan massal, dan menjaga jarak antar manusia. Jarak yang dianjurkan sekitar dua meter.
Karantina
Langkah memisahkan dan membatasi pergerakan orang sakit maupun sehat yang diduga memiliki penyakit menular, untuk melihat apakah mereka benar-benar terinfeksi.
Isolasi
Langkah memisahkan orang sakit yang memiliki penyakit menular dari orang sehat untuk mencegah penyebaran penyakit.
Lockdown
Situasi di mana orang tidak diizinkan masuk atau meninggalkan gedung atau area karena sebuah keadaan darurat. Protokol ini biasanya hanya bisa diajukan oleh seseorang dalam posisi otoritas seperti pemimpin negara atau daerah.
Virus
Merupakan parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Bereproduksi dengan memanfaatkan sel makhluk hidup karena tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
Epidemi
Penyebaran penyakit dengan jumlah banyak yang menyerang secara cepat.
Pandemi
Penyakit yang menyerang orang dalam jumlah banyak dan terjadi di banyak tempat. Lebih singkatnya pandemi adalah epidemi yang tersebar.
Endemi
Penyakit yang menjangkit orang dalam jumlah besar yang terjadi di suatu wilayah atau populasi tertentu.
Self-limiting Disease
Penyakit yang gejalanya bisa sembuh sendiri. Namun tidak berarti bahwa perawatan medis tak berpengaruh pada kesembuhan pasien yang lebih cepat.
Superspreader (Penular Super)
Sebutan bagi orang yang menyebabkan orang lain sakit dengan jumlah yang jauh lebih banyak dari biasanya.
ODP (Orang Dalam Pemantauan)
Semua orang yang berasal dari negara yang sudah diyakini terjadi penularan antar manusia. Pemantauan dimaksudkan untuk mengantisipasi apabila orang tersebut sakit, sehingga bisa dengan segera dilakukan pengecekan.
PDP (Pasien Dalam Pengawasan)
Apabila ODP sakit dengan gejala yang mengarah ke influenza sedang atau berat seperti batuk, flu, demam, dan gangguan pernapasan, maka secara langsung dijadikan PDP.
Suspect
Apabila PDP memiliki riwayat kontak dengan orang lain yang confirm positif COVID-19 maka dia menjadi suspect.
Imported Case
Pasien tertular saat ada atau setelah melakukan perjalanan dari luar negeri

Apa yang Bisa Saya Lakukan untuk Melindungi Diri dari Virus Corona?

Meski tak banyak yang tahu pasti penyebabnya, hingga kini bagaimana virus corona atau COVID-19 dapat menewaskan banyak orang. Tapi, satu hal yang jelas bagaimana cara yang bisa kita lakukan untuk melindungi diri dari virus corona!
Hingga kini marak pemberitaan virus corona yang semakin hari semakin meluas ke beberapa negara. Sebagai informasi singkat, penyebab dari wabah virus corona ini adalah virus jenis baru yang disebut dengan novel coronavirus 2019 (2019-nCoV). Penyakit ini termasuk dalam golongan virus yang sama dengan virus severe acute respiratory syndrome (SARS) dan Middle-East respiratory syndrome (MERS).
Bayangkan, selama aktivitas harian Anda dalam 24 jam sehari, waktumu lebih banyak dihabiskan di kantor, kampus, dan dalam perjalanan. Jadi, sebaiknya Anda mulai untuk tidak memandang sepele penyakit ini dan senantiasa melakukan tindakan pencegahan.
Langkah apa saja yang bisa Anda lakukan sebagai cara antisipasi? Mari perhatikan dengan seksama langkah-langkah berikut ini !!
A.   Cuci tangan kamu sesering mungkin menggunakan sabun atau hand sanitizer
Tangan adalah jalur utama transmisi kuman. Jadi, kebersihan tangan adalah kunci utama untuk menghindari penularan kuman berbahaya dan mencegah infeksi. Biasanya kita akan mencuci tangan dengan air dan sabun. Nah, selain mencuci tangan dengan air dan sabun, opsi lain yang bisa kamu lakukan adalah membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer.
Cara membersihkan tangan yang benar dan dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Berikut ini langkah-langkahnya:
  1. Tuangkan hand sanitizer ke salah satu telapak tangan, lalu usap kedua telapak tangan.
  2. Usap punggung tangan hingga ke sela-sela jari dengan telapak tangan, lakukan secara bergantian pada bagian tangan kanan dan kiri. 
  3. Usap sela-sela jari tangan secara bergantian.
  4. Usap punggung jari ke telapak tangan yang berseberangan dengan jari saling bertautan.
  5. Genggam ibu jari dengan telapak secara memutar. Lakukan pada kedua sisi.
  6. Posisikan jari-jari tangan di salah satu telapak tangan, lalu gosok secara memutar. Lakukan pada kedua sisi.
  7. Setelah kering, tanganmu aman.
B.   Gunakan masker dengan benar
Niat awalmu menggunakan masker tentu saja untuk melindungimu, tapi penggunaan masker yang kurang tepat akan menjadi sumber infeksi kuman.  ikuti cara menggunakan masker yang benar dan dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Berikut ini langkah-langkahnya:
  1. Pastikan bagian luar adalah bagian yang berwarna lebih terang, dan bagian strip logam masker berada di sisi atas.
  2. Pasang masker menutupi hidung dan mulut, lalu kaitkan tali ke telinga.
  3. Tekan bagian strip logam, sehingga rapat dan menutup nyaman.
  4. Tarik bagian bawah hingga menutupi bagian dagu.

Peringatan yang harus kamu perhatikan, saat sedang digunakan jangan menyentuh bagian depan masker. Untuk melepaskan masker, lepaskan tali dari telinga. Jangan menyentuh bagian depan masker, karena dapat terkontaminasi. Lalu, lepaskan masker dan buang di tempat sampah yang tertutup. Setelahnya, bersihkan tanganmu dengan alkohol atau sabun dan air.
C.   Bersihkan meja kantor dan rumah Anda
Di mana pun kamu bekerja, meja kamu dapat menjadi sumber datangnya stres dan kuman. Di kantor, saat bekerja tentu kamu akan asyik berkutat di depan laptop atau PC di atas meja kerjamu.
Luangkan waktu di pagi hari sebelum mulai bekerja atau sebelum pulang kantor untuk membersihkan meja kerjamu. Siapkan tisu basah atau kapas dan alkohol. Mulailah membersihkan barang-barang yang paling sering disentuh, misalnya telepon, mouse, dan keyboard laptop. Bila waktumu lebih luang, bersihkan hingga ke sudut-sudut bagian meja dan laci juga ya. 

D.   Jaga jarak 0,5-2 meter saat di keramaian
Saat berada di keramaian, tentu kamu sulit untuk mengidentifikasi siapa saja orang-orang yang sakit di sekitarmu. Jarak aman ketika berada di keramaian adalah pertahankan jarak setidaknya 1 meter (3 kaki) antara posisimu dan orang lain, terutama bila orang di sekitarmu menunjukkan bahwa mereka sedang batuk, bersin, dan demam.
Mengapa? Ketika seseorang yang terinfeksi penyakit pernapasan, seperti 2019-nCoV, batuk atau bersin mereka memproyeksikan tetesan kecil yang mengandung virus. Jika kamu terlalu dekat, kamu bisa menghirup virus.

E.    Tutup mulut sebelum batuk atau bersin
Kalau poin sebelumnya menjaga dirimu dari orang sekitar, hal sebaliknya juga harus kamu lakukan. Maka, sebaiknya saat batuk dan bersin, tutup mulut dan hidung dengan siku atau tisu. Setelahnya, segera buang tisu ke tempat sampah yang tertutup dan bersihkan tanganmu dengan alkohol atau sabun dan air.
Mengapa? Menutupi mulut dan hidung ketika batuk dan bersin mencegah penyebaran kuman dan virus. Jika kamu terlanjur bersin atau batuk dan menutupinya dengan tangan, kamu dapat mencemari benda atau orang yang kamu sentuh. Segera bersihkan tanganmu dengan alkohol atau sabun dan air. 
F.    Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut
Seperti sudah diinformasikan di awal bahwa tangan adalah jalur utama transmisi kuman. Bukan tidak mungkin, saat beraktivitas tanganmu menyentuh banyak permukaan yang dapat terkontaminasi oleh virus. Jika kamu menyentuh mata, hidung, atau mulutmu dengan tangan yang terkontaminasi, kamu dapat memindahkan virus dari permukaan tangan ke dirimu sendiri melalui bagian yang kamu sentuh.
Selalu jaga kondisi kesehatan tubuhmu ya. Selain menerapkan semua hal di atas, jaga juga imunitas tubuhmu dengan cukup beristirahat dan menjaga pola makan dengan makanan bergizi.
Nah...dari keenam langkah  yang bisa Anda lakukan tersebut agar terhindari dari virus Corona yang begitu mematiakan dan telah menghebohkan umat manusia sejagat raya ini kuncinya hanya dengan disiplin diri menjaga kesehatan dengan membiasakan untuk mencuci tangan dan menjaga jarak dengan istilah social distancing.

Sampai disini dengan merujuk pada pengertian Fakta dan Mitos Anda_lah yang mengambil kesimpulan apakah Kecanggihan Tehnologi Tahun 2020 Ternyata Baru Sebatas Disuruh Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak apakah ini termasuk Fakta atau Mitos ?
 Silahkan Anda berpendapat  pada kolom komentar !!

Sekian dan terimakasih atas kunjungan Anda...semoga tetap semangat dan Covid-19 ini cepat berlalu dari bumi Nusantara yang kita cintai bersama.Aamin Ya Rabbal Aalamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar