ALISI ABU

TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA SEMOGA SEHAT DAN SUKSES SELALU

Kamis, 19 Februari 2015

DESKRIPSI GURU

    Bismillah.......!!
    Hai....Sobat,apa kabar kalian semua.....?Saya berharap semoga tetap berbahagia selalu dan kepada mereka yang lagi apes saya berharap semoga tetap bersabar.Insya Allah dengan kesabaran akan membawa kebaikan. Amin....!
    Pada kesempatan kali ini,saya akan mencoba membahas artikel tentang contoh membuat Deskripsi Diri.Sebagaimana telah diketahui bahwa,mulai tahun 2015 ini bagi guru-guru yang akan sertifikasi sudah dikenakan dengan pola PPGJ bukan lagi pola PLPG.PPGJ merupakan kependekan dari Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan.Dengan pola PPGJ bagi mereka yang lulus seleksi UKA akan dilanjutkan dengan menyusun RPL.Apa itu RPL.....?Saya yakin Anda semua sudah pada mengetahuinya.Namun tak ada salahnya untuk menyamakan persepsi,RPL merupakan singkatan dari Rekognisi Pembelajaran Lampau.
    Penyusunan RPL setara dengan 10 SKS.Bagi mereka yang berhasil menyusun RPL dengan nilai 10 SKS akan dilanjutkan dengan Workshop.Bagi mereka yang hanya mampu mendapat nilai 7 sampai 9 SKS ada kesempatan untuk memperbaiki RPL nya.,tapi manakala mendapat nilai 7 SKS ke bawah maka tidak ada kesempatan untuk memperbaiki RPL  dan dinyatakan gugur untuk ikut Workshop.
Hai...sobat,pada kesempatan kali ini saya tidak akan membahas "Apa dan Bagaimana RPL" tetapi saya mencoba berbagi pengalaman contoh menyusun deskripsi diri.Karena deskripsi diri merupakan salah satu komponen dalam penyusunan RPL.
    Namun perlu diketahui bahwa deskripsi diri ini merupakan deskripsi diri saya sendiri dan hanya sebagai contoh.Untuk menyusun deskripsi yang baik dan berbobot lebih-lebih untuk keperluan penyusunan RPL sangat ditekankan untuk tidak copy paste,jadi hanya diri Anda sendiri yang membuatnya berdasarkan pengalaman yang dirasakan selama ini.
Nah...untuk tidak membuang-buang waktu kita langsung saja meperhatikan bagaimana contoh deskripsi diri yang sudah saya buat......
Selamat menyimak.........semoga bermanfaat ........!!

DESKRIPSI DIRI GURU

A.    PENGEMBANGAN KUALITAS PEMBELAJARAN

A.1. USAHA KREATIF

Para siswa di kelas saya mengajar,mereka mengikuti pelajaran cenderung hanya memenuhi syarat kehadiran saja.Di mana setiap siswa datang sekolah kebanyakan hanya duduk,dengar,diam dan pulang.Yang penting bagi mereka bisa naik kelas pada setiap akhir tahun pembelajaran,tanpa perlu mengerti dan paham pada setiap mata pelajaran yang mereka pelajari.
Mereka datang sekolah menganggap hanya formalitas saja yang penting rajin datang sekolah akan naik kelas juga.Artinya pelajaran yang disampaikan oleh guru pada setiap pelajaran mereka tidak pahami dengan sebaik-baiknya.Akibatnya setelah ujian semester selesai,pembelajaran yang telah mereka ikuti selama berbulan-bulan hilang begitu saja tanpa meninggalkan bekas sedikitpun dalam benak pemikiran mereka.Kejadian seperti ini terus berjalan dari semester satu ke semester berikutnya.
Dengan fenomena yang memprihatinkan ini,jika dibiarkan terus menerus dari waktu ke waktu akan berdampak buruk pada diri siswa secara khusus dan pada diri saya sebagai guru dan sekolah tempat saya mengajar secara umum.Dengan memperhatikan kondisi yang tidak menguntungkan ini,saya mencoba mencari jalan keluar agar para siswa saya tersebut menjadi sadar akan pentingnya bersungguh-sungguh dalam belajar sehingga menjadi paham dan mengerti dengan setiap pelajaran yang saya sampaikan.
Dengan niat tulus untuk membantu para siswa saya tersebut agar mereka menyadari akan pentingnya belajar dengan sungguh-sungguh,bukan hanya sekedar datang,dengar,diam dan pulang,saya mencoba sebuah ide dengan bertanya kepada para siswa saya tersebut satu persatu mengenai cita-cita mereka setelah mereka tamat dari sekolah.
Saya bertanya kepada mereka,jika  sudah dewasa nanti kalian mau menjadi apa......?Diantara siswa,ada yang menjawab “Saya ingin jadi tentara......pak”Ada pula yang menjawab “Saya ingin menjadi dokter.....pak”Ada pula yang menjawab”Saya ingin jadi guru.....pak”.Demikian itulah,antara lain cita-cita dari siswa-siswa saya tersebut.
Setelah saya mengetahui apa yang menjadi cita-cita mereka,sayapun menjadi sibuk mencari gambar-gambar di majalah ataupun buku yang sesuai dengan cita-cita siswa saya tersebut.Setelah saya dapat,saya gunting lalu ditempel pada selembar kertas manila seukuran kertas HVS.Pada halaman kosong di bawah gambar tersebut saya tuliskan kalimat “Inilah Hadiah Bagi Siswa yang Rajin dan Tekun Belajar.......Ayo,Anak-anak! Mari Kita Tiru Mereka”.Disamping gambar-gambar tentang cita-cita siswa saya tersebut saya tempelkan juga gambar seseorang yang diborgol tangannya oleh polisi.Di bawah gambat tersebut saya tuliskan kalimat “Inilah Akibat Bagi Siswa yang Malas Belajar....Hai,Anak-anak! Maukah Kamu Seperti Ini.....?”
Setetelah gambar-gambar tersebut siap semua,saya bawah ke tukang foto copy untuk di pres.Keesokan harinya gambar-gambar tersebut saya bawah ke sekolah lalu saya gantung di depan kelas sebagai pajangan.

A.2. DAMPAK INSTRUKSIONAL

Sebelum saya menerapkan gagasan-gagasan tersebut pada siswa yang saya ajar kebanyakan dari mereka datang sekolah untuk mengikuti pelajaran,mereka menganggap hanya sebagai rutinitas biasa saja yang tidak punya pengaruh apa-apa terhadap masa depan mereka nantinya.
Setelah saya menanyakan apa yang menjadi cita-cita mereka kelak menjadi dewasa yang saya implementasikan cita-cita mereka tersebut dalam bentuk gambar poster yang disertai dengan kalimat-kalimat yang menggugah kesadaran mereka,pelan tapi pasti mulai nampak ada perubahan sikap dan mental mereka.Hal ini dapat saya rasakan pada beberapa keadaan yaitu :
1.      Ketika proses pembelajaran terasa mulai lesuh tanpa ada semangat dari siswa-siswa saya tersebut,saya tanyakan kepada anak-anak “Gambar apa ini,anak-anak ?”.”Gmbar tentara,pak guru!”,jawab anak-anak.Kalau ini “Gambar apa,anak-anak?”.”Gambar orang yang diborgol tangannya,pak!”,jawab anak-anak.”Maukah kalian seperti ini”?,tanyaku lagi kepada anak-anak.”Tidak mau,pak guru!”,jawab anak-anak serempak.
Pelajaran yang tadinya mulai lesuh,dengan saya mengajukan pertanyaan seperti itu,anak-anak mulai semangat lagi untuk mengikuti pelajaran
2.      Pada saat ulangan harian juga terjdi perubahan yang menonjol.
Di mana sebelum saya pajang gambar poster cita-cita siswa kebanyakan hasil ulangan mereka mendapat nilai kurang yaitu nilai 5.Setelah gambar poster cita-cita anak-anak saya pajang sebagian besar siswa sudah mendapat nilai bagus.
3.      Pada saat penyetoran tugas rumah,juga terjadi perubahan yang menonjol.Yang sebelumnya banyak diantara siswa tidak menyetor tugas-tugas yang diberikan kepada mereka.Alasan yang paling banyak dikemukakan adalah lupa.Namun sekarang anak-anak sudah antusias dan berlomba-lomba untuk menyetor hasil tugas tugas mereka.

A.3. KEDISIPLINAN

Kedisiplinan bagi saya merupakan salah satu bentuk dari keteraturan.Manakala kita teratur pada segala hal yang kita perlukan itu menunjukkan bahwa kita merupakan salah seorang yang disiplin.Kesemrawutan merupakan pertanda kurangnya kesadaran akan kedisiplinan.Teratur dalam berpakaian,tepat waktu dalam mengajar adalah sebagian contoh dari sekian banyak kedisiplinan.
Untuk mengajarkan keteladanan kepada siswa saya dalam hal kedisiplinan  saya beusaha untuk berpakaian secara rapih sesuai norma atau aturan yang ada serta mengajar tepat waktu pula.Dalam hal ini jika sudah sampai waktu untuk istrahat maka pembelajaran saya istrahatkan  nanti dilanjutkan kembali setelah jam sistrahat telah selesai.
Untuk melatih kedisiplinan kepada anak didik saya dan melatih mereka untuk bertanggung jawab  pada apa yang ditugaskan saya terapkan dalam beberapa hal diantaranya :

1.      Menyusun jadwal piket harian.
Dengan menyusun jadwal piket harian maka setiap siswa akan tahu dirinya kapan dia bertugas untuk membersihkan ruang kelas dan halaman sekolah di depan kelasnya.Dalam menyusun jadwal piket harian tersebut saya dan anak-anak membuat kesepakatan bahwa bagi siswa yang tidak melaksanakan tugas piket harian akan disuruh memungut sampah berupa daun-daun,kertas atau kulit bekas jajan yang berserahkan di halaman sekolah sebanyak 30 lembar untuk dibuang di tempat sampah.
Untuk mengontrol pelaksanaan tugas piket harian tersebut kami sepakati bahwa ketua kelas dan sekretaris kelas tidak ditugaskan untuk melaksanakan piket,mereka bertugas mengawasi teman-temannya yang melaksanakan tugas harian.
2.      Memberikan sanksi kepada siswa yang terlambat mengikuti pelajaran baik pada pelajaran pertama atau pada pelajaran setelah selesai jam istrahat.
Sanksi yang diberikan berupa memungut daun-daun,kertas-kertas atau kulit bekas jajan sebanyak 20 lembar.Dengan menerapkan sanksi tersebut maka anak-anak selalu berusaha mengikuti pelajaran dengan tepat waktu.
3.      Pada akhir pembelajaran saat mau pulang sekolah,anak-anak saya biasakan untuk salaman dengan guru.
Anak-anak SD terutama pada siswa yang saya ajar perlu pembiasaan pada hal-hal yang baik.Dengan pembiasan sejak dini pada usia SD akan terbawa-bawa  sampai pada usia dewasa kelak.
Sebelum saya menerapkan kebiasaan untuk salaman dengan guru pada saat pulang sekolah kebiasaan anak-anak untuk pulang sangat jelek sekali.Mereka kalau mau pulang selalu berlomba atau berhamburan keluar akhirnya kadangkala ada anak-anak terjepit di pintu akibat berdesak-desakkan untuk keluar.
Dengan penerapan untuk selalu salaman dengan guru pada saat mau pulang kebiasaan jelek anak-anak untuk berlomaba pulang sudah tidak tampak lagi.Mereka pulang secara teratur untuk antri salaman dengan guru lalu mereka keluar satu persatu bagi mereka yang sudah salaman.

A.4. KETERBUKAAN TERHADAP SARAN DAN KRITK KEPALA SEKOLAH DAN TEMAN SEJAWAT

Bekerja pada suatu lembaga tertentu seperti dalam sebuah sekolah yang di dalamnya banyak pegawai lain  untuk bekerja sesuai tugas masing-masing memajukan lembaga tersebut.Bekerja dengan banyak orang tentu sangat berbeda dengan bekerja hanya sendiri saja.Bekerja dengan banyak orang yang kita sendiri menjadi salah satu bagian dari tim tersebut kita harus dapat mejaga prinsip-prinsip kebersamaan dan kekompakan.Manakala kita tidak mampu untuk menjaga prinsip-prinsip kebersamaan dalam suatu tim maka kita akan tergeser dari tim tersebut.
Bekerja dalam satu tim yang kita sendiri menjadi bagian dari tim tersebut tidak akan terlepas dari apa yang namanya saran dan krtikan baik dari atasan ataupun dari teman sejawat.Oleh karena itu,saya sebagai seorang pendidik sudah seharusnya berpikiran luas agar kritik,saran ataupun pendapat yang ditujukan kepada saya,saya menyikapinya dengan pikiran jernih dan menanggapinya dengan kepala dingin.
Kritik bagi saya merupakan salah satu instrumen untuk instropeksi diri terhadap apa yang telah saya kerjakan yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk perbaikan diri di masa yang akan datang.Setiap kritik ataupun saran yang ditujukan kepada saya,tidak langsung ditanggapi begitu saja namun saya telaah terlebih dahulu kebenarannya secara obyektif.Setelah itu baru saya menentukan sikap terhadap saran ataupun kritikan tersebut.Jika saran ataupun kritikan tersebut meupakan sesuatu yang sifatnya membangun maka saya akan terima dengan senang hati dan saya akan berusaha untuk memperbaiki diri sesuai dengan saran tersebut.Kalaupun setelah saya cermati,ternyata saran ataupun kritikan tersebut merupakan sesuatu yang sifatnya mencemoohkan,saya tidak langsung membangun permusuhan dengan orang tersebut tetapi saya sikapi dengan kesabaran.
Salah satu contoh nyata yaitu ada kritikan yang menyebutkan bahwa saya selalu pulang ke Baubau ( rumah saya di Baubau ) pada hari Jum’at sore,seharusnya saya pulang pada hari Sabtu.Kalau saya pulang pada hari Jum’at,katanya saya telah meninggalkan tugas yakni tidak masuk sekolah pada hari Sabtu.
Untuk menanggapi kritikan ini,saya tidak langsung tanggapi secara emosional tetapi saya dudukan persoalannya secara rinci.Memang jika dilihat secara sepintas,kalau saya pulang pada hari Jum’at sore itu berarti saya tidak masuk kerja pada hari Sabtunya.
Untuk mengatasi hal ini,saya minta pengertian teman-teman sekantor untuk menyusun kembali Jadwal Pembelajaran Mingguan agar  disesuaikan dengan kebutuhan saya sehingga bisa pulang pada hari Jum’at sore.Saya jelaskan kepada teman-teman sekantor bahwa saya juga punya tanggung jawab terhadap keluarga saya disamping tanggung jawab terhadap pekerjaan.Untuk tanggung jawab pada keluarga saya porsikan hanya hari Sabtu dan Minggu saja sementara untuk pekerjaan saya porsikan dari hari Senin sampai Jum’at.
Jadi yang mengisi pelajaran pada hari Sabtu yaitu Pendidikan Agama Islam dan Penjaskes.Karena mata pelajaran Pendidikan Agama dan Penjaskes ada guru tersendiri yang mengajarkannya.Dengan  menempuh cara tersebut,kritikan yang menyebutkan bahwa saya selalu pulang pada hari Jum’at sore sehingga tidak masuk sekolah pada hari Sabtu dapat terselesaikan dengan baik.

B.     PENGEMBANGAN INSTITUSI SEKOLAH

Tempat saya bertugas saya saat ini adalah di SDN 4 Lombe Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah.Saya bertugas di sekolah ini sajak tahun 2006 yang lalu.Sejak tahun 2003 di sekolah tempat saya bertugas saat ini,kata teman – teman sudah mempunyai komputer,tetapi sampai dengan tahun 2006 komputer tersebut tak pernah disentuh dalam arti tidak pernah dioperasikan.Komputer tersebut hanya sebagai pajangan saja,tanpa ada seorangpun yang berani untuk menggunakannya.
Mereka tidak berani menggunakannya karena memang mereka tidak tahu bagaimana cara mengoperasikan komputer untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi pekerjaan mereka.Alhamdulillah setelah saya masuk,komputer tersebut dengan sedikit pengetahuan yang ada saya mencoba untuk mengoperasikannya untuk mengerjakan beberapa tugas administrasi saya selaku seorang guru.Bermula dari pengalaman itulah teman-teman mulai terbuka kesadarannya untuk belajar komputer agar memudahkan mengerjakan tugas-tugas mereka.Sekitar akhir tahun 2009 sudah ada teman yang membeli laptop.Sementara saya sendiri nanti tahun 2012 baru ada kemampuan untuk beli laptop.Di tahun 2015 hampir semua teman-teman guru PNS sudah mempunyai laptop masing-masing.
Sebagai wujud keterlibatan saya dalam RKAS,sejak tahun 2011 sampai tahun 2014 saya dipercaya untuk menjadi bendahara BOS.Kepercayaan lain yang ditujukan kepada saya yaitu sejak tahun 2012 saya ditunjuk sebagai operator sekolah yakni sebagai operator Dapodik dan operatot Padamu Negri sebuah tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan.Namun demikian,Insya Allah saya tetap jalani dengan ikhlas.
Untuk kegiatan Ekstra Kurikulum yang saya ikuti tercermin pada beberapa hal berikut :
1.      Setiap tahunnya,saya disertakan dalam kegiatan les pada mata pelajaran IPS bagi siswa kelas VI sebagai persiapan mengikuti ujian.
2.      Sejak tahun 2007 – 2013 menjadi anggota salah satu tim dari penyusunan kisi-kisi ujian sekolah pada mata pelajaran IPS tingkat kecamatan yang selanjutnya di bawah di Dinas Kabupaten sebagi bahan ujian sekolah.
3.      Sampai dengan tahun 2014 lalu,dipercaya sebagai salah seorang Pengawas Ruang Ujian Nasional untuk tingkat SD.

C.    PENGEMBANGAN KEGIATAN KESISWAAN

Menjadi seorang guru,tugas dan tangung jawabnya bukan hanya sekedar mengajar di depan kelas tapi lebih jauh daripada itu yakni sebagi pengajar sekaligus sebagai pendidik.Guru sebagai pengajar nampak pada kegiatan proses penyampaian materi pelajaran baik secara teori ataupun secara praktek.Baik di depan kelas maupun di luar kelas.
Guru sebagai pendidik tercermin pada motto pendidikan yang dicetuskan oleh Bapak Ki Hajar Dewantara yaitu “Ingarso Sung Tulodo,Ing Madya Mangun Kerso,dan Tut Wuri HandayaniSecara umum guru itu sebagai teladan,guru sebagai motivator dan guru sebagai pembimbing siswa-siswinya.
Adapun peranan saya dalam kegiatan kesiswaan antara lain :
1.      Setiap tahun di kecamatan tempat saya bertugas diadakan lomba seni dan olahraga dalam rangka HUT Republik Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut siswa-siswa SD kami turut mengambil bagian untuk ikut meramaikan acara tersebut.Pada kegiatan sepak bola dan gerak jalan indah,siswa kami selalu tampil sebagai juara dua atau juara satu.
2.      Tahun 2013 diantara siswa SD kami mewakili kecamatan Gu untuk cabang olahraga Bulu Tangkis Putri dan Tenis Meja Putra-putri,serta beberapa orang siswa putra terpilih untuk memperkuat tim sepak bola.
3.      Pada tahun 2013 dan 2014 di antara siswa SD kami turut mengambil bagian pada ivent Takawa I dan Takawa II yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Buton.dalam rangka acara Sail Indonesia.Pada kedua acara Takawa tersebut masuk rekor MURI.
Hubungan baik antara guru dan siswa harus dapat dijalin dengan sebaik-baiknya.Salah satu tugas  yang pailing mendasar bagi seorang guru adalah mentransfer ilmu pengetahuan kepada anak didiknya.Saya yakin bahwa tanpa ada keberadaan guru maka penyampaian ilmu pengetahuan kepada generasi penerus akan terputus.Menyadari akan tugas mulia dari seorang guru tersebut maka sudah sepatutnya saya selaku guru harus dapat menjaga hubungan keakraban dan keharmonisan terhadap siswa saya.
Manakala sikap dan perilaku saya terhadap siswa kurang harmonis sudah barang tentu siswa akan takut datang ke sekolah untuk menuntut ilmu.Siswa akan membuat berbagai alasan untuk mendukung kemalasannya agar tidak datang sekolah.Jika sudah demikian keadaannya maka tujuan untuk memanusiakan manusia melalui pendidikan tidak akan terwujud.Oleh karena itu sikap dan tingkah laku terhadap anak didik harus penuh keakraban dan keharmonisan.Dengan demikian diharapkan siswa akan betah datang ke sekolah tanpa ada paksaan dari orang tuanya lebih-lebih paksaan dari gurunya.
Seorang siswa jika mendapatkan gurunya mempunyai sikap ramah dan bersahabat maka dia merasa seolah-olah gurunya bagaikan orang tuanya yang selalu menjaga dan membimbingnya.Sekalipun demikian seorang guru harus bertindak tegas dan konsisten terhadap etika dan norma manakala mendapati siswanya berperilaku tidak etis,berani memberikan sanksi kepada siswanya yang melanggar tata tertib dan tata krama.Dengan demikian kewibawaan seorang guru tetap terjaga.
Dari beberapa kegiatan yang diikuti oleh siswa sebagaimana yang telah diuraikan di atas akan memberikan dampak positif bagi perkembangan dan pertumbuhan siswa baik fisik maupun phsikisnya.Diantara manfaat yang dirasakan oleh siswa dengan mengikuti berbagai kegiatan tersebut akan memberikan rasa percaya diri sehingga dengan demikian perasaan minder dan gugup tampil di depan orang banyak akan sirna.Siswa akan merasa bangga karena dapat mengharumkan nama sekolahnya walaupun hanya sekedar tingkat lokal.



PERNYATAAN GURU
“Saya guru yang membuat deskripsi diri ini menyatakan bahwa semua isi yang saya deskripsikan adalah benar merupakan aktivitas saya dan sanggup mempertanggung jawabkan kebenarannya  secara moral dan ilmiah”

                                                                                Lombe,6 Februari 2015
                                                                                Guru Yang Diusulkan


                                                                                       .......................................
                                                                                NIP. .............................................

“Saya sudah memeriksa kebenaran deskripsi ini dan menyetujui semua isinya”

Mengesahkan,                                                         Mengetahui,
Pengawas                                                                Kepala SDN 4 Lombe


....................................                                                 ..........................................
NIP. ..............................                                          NIP. .................................................

2 komentar: