Bismillah.......!!
Hai....Sobat,apa kabar kalian semua.....?Saya berharap semoga tetap berbahagia selalu dan kepada mereka yang lagi apes saya berharap semoga tetap bersabar.Insya Allah dengan kesabaran akan membawa kebaikan. Amin....!
Pada kesempatan kali ini,saya akan mencoba membahas artikel tentang contoh membuat Deskripsi Diri.Sebagaimana telah diketahui bahwa,mulai tahun 2015 ini bagi guru-guru yang akan sertifikasi sudah dikenakan dengan pola PPGJ bukan lagi pola PLPG.PPGJ merupakan kependekan dari Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan.Dengan pola PPGJ bagi mereka yang lulus seleksi UKA akan dilanjutkan dengan menyusun RPL.Apa itu RPL.....?Saya yakin Anda semua sudah pada mengetahuinya.Namun tak ada salahnya untuk menyamakan persepsi,RPL merupakan singkatan dari Rekognisi Pembelajaran Lampau.
Penyusunan RPL setara dengan 10 SKS.Bagi mereka yang berhasil menyusun RPL dengan nilai 10 SKS akan dilanjutkan dengan Workshop.Bagi mereka yang hanya mampu mendapat nilai 7 sampai 9 SKS ada kesempatan untuk memperbaiki RPL nya.,tapi manakala mendapat nilai 7 SKS ke bawah maka tidak ada kesempatan untuk memperbaiki RPL dan dinyatakan gugur untuk ikut Workshop.
Hai...sobat,pada kesempatan kali ini saya tidak akan membahas "Apa dan Bagaimana RPL" tetapi saya mencoba berbagi pengalaman contoh menyusun deskripsi diri.Karena deskripsi diri merupakan salah satu komponen dalam penyusunan RPL.
Namun perlu diketahui bahwa deskripsi diri ini merupakan deskripsi diri saya sendiri dan hanya sebagai contoh.Untuk menyusun deskripsi yang baik dan berbobot lebih-lebih untuk keperluan penyusunan RPL sangat ditekankan untuk tidak copy paste,jadi hanya diri Anda sendiri yang membuatnya berdasarkan pengalaman yang dirasakan selama ini.
Nah...untuk tidak membuang-buang waktu kita langsung saja meperhatikan bagaimana contoh deskripsi diri yang sudah saya buat......
Selamat menyimak.........semoga bermanfaat ........!!
DESKRIPSI
DIRI GURU
A.
PENGEMBANGAN
KUALITAS PEMBELAJARAN
A.1. USAHA KREATIF
Para siswa di kelas saya mengajar,mereka
mengikuti pelajaran cenderung hanya memenuhi syarat kehadiran saja.Di mana
setiap siswa datang sekolah kebanyakan hanya duduk,dengar,diam dan pulang.Yang
penting bagi mereka bisa naik kelas pada setiap akhir tahun pembelajaran,tanpa
perlu mengerti dan paham pada setiap mata pelajaran yang mereka pelajari.
Mereka datang sekolah menganggap hanya
formalitas saja yang penting rajin datang sekolah akan naik kelas juga.Artinya
pelajaran yang disampaikan oleh guru pada setiap pelajaran mereka tidak pahami
dengan sebaik-baiknya.Akibatnya setelah ujian semester selesai,pembelajaran
yang telah mereka ikuti selama berbulan-bulan hilang begitu saja tanpa
meninggalkan bekas sedikitpun dalam benak pemikiran mereka.Kejadian seperti ini
terus berjalan dari semester satu ke semester berikutnya.
Dengan fenomena yang memprihatinkan
ini,jika dibiarkan terus menerus dari waktu ke waktu akan berdampak buruk pada
diri siswa secara khusus dan pada diri saya sebagai guru dan sekolah tempat
saya mengajar secara umum.Dengan memperhatikan kondisi yang tidak menguntungkan
ini,saya mencoba mencari jalan keluar agar para siswa saya tersebut menjadi
sadar akan pentingnya bersungguh-sungguh dalam belajar sehingga menjadi paham
dan mengerti dengan setiap pelajaran yang saya sampaikan.
Dengan niat tulus untuk membantu para
siswa saya tersebut agar mereka menyadari akan pentingnya belajar dengan
sungguh-sungguh,bukan hanya sekedar datang,dengar,diam dan pulang,saya mencoba
sebuah ide dengan bertanya kepada para siswa saya tersebut satu persatu
mengenai cita-cita mereka setelah mereka tamat dari sekolah.
Saya bertanya kepada mereka,jika sudah dewasa nanti kalian mau menjadi apa......?Diantara
siswa,ada yang menjawab “Saya ingin jadi tentara......pak”Ada pula yang
menjawab “Saya ingin menjadi dokter.....pak”Ada pula yang menjawab”Saya ingin
jadi guru.....pak”.Demikian itulah,antara lain cita-cita dari siswa-siswa saya
tersebut.
Setelah saya mengetahui apa yang menjadi
cita-cita mereka,sayapun menjadi sibuk mencari gambar-gambar di majalah ataupun
buku yang sesuai dengan cita-cita siswa saya tersebut.Setelah saya dapat,saya
gunting lalu ditempel pada selembar kertas manila seukuran kertas HVS.Pada
halaman kosong di bawah gambar tersebut saya tuliskan kalimat “Inilah
Hadiah Bagi Siswa yang Rajin dan Tekun Belajar.......Ayo,Anak-anak! Mari
Kita Tiru Mereka”.Disamping gambar-gambar tentang cita-cita siswa saya
tersebut saya tempelkan juga gambar seseorang yang diborgol tangannya oleh
polisi.Di bawah gambat tersebut saya tuliskan kalimat “Inilah Akibat Bagi Siswa yang
Malas Belajar....Hai,Anak-anak! Maukah Kamu Seperti Ini.....?”
Setetelah gambar-gambar tersebut siap
semua,saya bawah ke tukang foto copy untuk di pres.Keesokan harinya
gambar-gambar tersebut saya bawah ke sekolah lalu saya gantung di depan kelas
sebagai pajangan.
A.2. DAMPAK
INSTRUKSIONAL
Sebelum saya menerapkan gagasan-gagasan
tersebut pada siswa yang saya ajar kebanyakan dari mereka datang sekolah untuk
mengikuti pelajaran,mereka menganggap hanya sebagai rutinitas biasa saja yang
tidak punya pengaruh apa-apa terhadap masa depan mereka nantinya.
Setelah saya menanyakan apa yang menjadi
cita-cita mereka kelak menjadi dewasa yang saya implementasikan cita-cita
mereka tersebut dalam bentuk gambar poster yang disertai dengan kalimat-kalimat
yang menggugah kesadaran mereka,pelan tapi pasti mulai nampak ada perubahan
sikap dan mental mereka.Hal ini dapat saya rasakan pada beberapa keadaan yaitu
:
1. Ketika
proses pembelajaran terasa mulai lesuh tanpa ada semangat dari siswa-siswa saya
tersebut,saya tanyakan kepada anak-anak “Gambar apa ini,anak-anak ?”.”Gmbar
tentara,pak guru!”,jawab anak-anak.Kalau ini “Gambar apa,anak-anak?”.”Gambar
orang yang diborgol tangannya,pak!”,jawab anak-anak.”Maukah kalian seperti
ini”?,tanyaku lagi kepada anak-anak.”Tidak mau,pak guru!”,jawab anak-anak
serempak.
Pelajaran yang tadinya mulai lesuh,dengan saya
mengajukan pertanyaan seperti itu,anak-anak mulai semangat lagi untuk mengikuti
pelajaran
2. Pada
saat ulangan harian juga terjdi perubahan yang menonjol.
Di mana sebelum saya pajang gambar poster cita-cita
siswa kebanyakan hasil ulangan mereka mendapat nilai kurang yaitu nilai
5.Setelah gambar poster cita-cita anak-anak saya pajang sebagian besar siswa
sudah mendapat nilai bagus.
3. Pada
saat penyetoran tugas rumah,juga terjadi perubahan yang menonjol.Yang
sebelumnya banyak diantara siswa tidak menyetor tugas-tugas yang diberikan
kepada mereka.Alasan yang paling banyak dikemukakan adalah lupa.Namun sekarang
anak-anak sudah antusias dan berlomba-lomba untuk menyetor hasil tugas tugas
mereka.
A.3. KEDISIPLINAN
Kedisiplinan bagi saya merupakan salah
satu bentuk dari keteraturan.Manakala kita teratur pada segala hal yang kita perlukan
itu menunjukkan bahwa kita merupakan salah seorang yang disiplin.Kesemrawutan
merupakan pertanda kurangnya kesadaran akan kedisiplinan.Teratur dalam
berpakaian,tepat waktu dalam mengajar adalah sebagian contoh dari sekian banyak
kedisiplinan.
Untuk mengajarkan keteladanan kepada
siswa saya dalam hal kedisiplinan saya
beusaha untuk berpakaian secara rapih sesuai norma atau aturan yang ada serta
mengajar tepat waktu pula.Dalam hal ini jika sudah sampai waktu untuk istrahat
maka pembelajaran saya istrahatkan nanti
dilanjutkan kembali setelah jam sistrahat telah selesai.
Untuk melatih kedisiplinan kepada anak
didik saya dan melatih mereka untuk bertanggung jawab pada apa yang ditugaskan saya terapkan dalam
beberapa hal diantaranya :
1. Menyusun
jadwal piket harian.
Dengan menyusun jadwal piket harian maka setiap
siswa akan tahu dirinya kapan dia bertugas untuk membersihkan ruang kelas dan
halaman sekolah di depan kelasnya.Dalam menyusun jadwal piket harian tersebut
saya dan anak-anak membuat kesepakatan bahwa bagi siswa yang tidak melaksanakan
tugas piket harian akan disuruh memungut sampah berupa daun-daun,kertas atau
kulit bekas jajan yang berserahkan di halaman sekolah sebanyak 30 lembar untuk
dibuang di tempat sampah.
Untuk mengontrol pelaksanaan tugas piket harian
tersebut kami sepakati bahwa ketua kelas dan sekretaris kelas tidak ditugaskan
untuk melaksanakan piket,mereka bertugas mengawasi teman-temannya yang
melaksanakan tugas harian.
2. Memberikan
sanksi kepada siswa yang terlambat mengikuti pelajaran baik pada pelajaran
pertama atau pada pelajaran setelah selesai jam istrahat.
Sanksi yang diberikan berupa memungut
daun-daun,kertas-kertas atau kulit bekas jajan sebanyak 20 lembar.Dengan
menerapkan sanksi tersebut maka anak-anak selalu berusaha mengikuti pelajaran
dengan tepat waktu.
3. Pada
akhir pembelajaran saat mau pulang sekolah,anak-anak saya biasakan untuk
salaman dengan guru.
Anak-anak SD terutama pada siswa yang saya ajar perlu
pembiasaan pada hal-hal yang baik.Dengan pembiasan sejak dini pada usia SD akan
terbawa-bawa sampai pada usia dewasa
kelak.
Sebelum saya menerapkan kebiasaan untuk salaman
dengan guru pada saat pulang sekolah kebiasaan anak-anak untuk pulang sangat jelek
sekali.Mereka kalau mau pulang selalu berlomba atau berhamburan keluar akhirnya
kadangkala ada anak-anak terjepit di pintu akibat berdesak-desakkan untuk
keluar.
Dengan penerapan untuk selalu salaman dengan guru
pada saat mau pulang kebiasaan jelek anak-anak untuk berlomaba pulang sudah
tidak tampak lagi.Mereka pulang secara teratur untuk antri salaman dengan guru
lalu mereka keluar satu persatu bagi mereka yang sudah salaman.
A.4. KETERBUKAAN TERHADAP SARAN DAN
KRITK KEPALA SEKOLAH DAN TEMAN SEJAWAT
Bekerja pada suatu lembaga tertentu
seperti dalam sebuah sekolah yang di dalamnya banyak pegawai lain untuk bekerja sesuai tugas masing-masing
memajukan lembaga tersebut.Bekerja dengan banyak orang tentu sangat berbeda
dengan bekerja hanya sendiri saja.Bekerja dengan banyak orang yang kita sendiri
menjadi salah satu bagian dari tim tersebut kita harus dapat mejaga
prinsip-prinsip kebersamaan dan kekompakan.Manakala kita tidak mampu untuk
menjaga prinsip-prinsip kebersamaan dalam suatu tim maka kita akan tergeser
dari tim tersebut.
Bekerja dalam satu tim yang kita sendiri
menjadi bagian dari tim tersebut tidak akan terlepas dari apa yang namanya
saran dan krtikan baik dari atasan ataupun dari teman sejawat.Oleh karena
itu,saya sebagai seorang pendidik sudah seharusnya berpikiran luas agar
kritik,saran ataupun pendapat yang ditujukan kepada saya,saya menyikapinya
dengan pikiran jernih dan menanggapinya dengan kepala dingin.
Kritik bagi saya merupakan salah satu
instrumen untuk instropeksi diri terhadap apa yang telah saya kerjakan yang
selanjutnya dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk perbaikan diri
di masa yang akan datang.Setiap kritik ataupun saran yang ditujukan kepada
saya,tidak langsung ditanggapi begitu saja namun saya telaah terlebih dahulu
kebenarannya secara obyektif.Setelah itu baru saya menentukan sikap terhadap
saran ataupun kritikan tersebut.Jika saran ataupun kritikan tersebut meupakan
sesuatu yang sifatnya membangun maka saya akan terima dengan senang hati dan
saya akan berusaha untuk memperbaiki diri sesuai dengan saran tersebut.Kalaupun
setelah saya cermati,ternyata saran ataupun kritikan tersebut merupakan sesuatu
yang sifatnya mencemoohkan,saya tidak langsung membangun permusuhan dengan
orang tersebut tetapi saya sikapi dengan kesabaran.
Salah satu contoh nyata yaitu ada
kritikan yang menyebutkan bahwa saya selalu pulang ke Baubau ( rumah saya di
Baubau ) pada hari Jum’at sore,seharusnya saya pulang pada hari Sabtu.Kalau
saya pulang pada hari Jum’at,katanya saya telah meninggalkan tugas yakni tidak
masuk sekolah pada hari Sabtu.
Untuk menanggapi kritikan ini,saya tidak
langsung tanggapi secara emosional tetapi saya dudukan persoalannya secara
rinci.Memang jika dilihat secara sepintas,kalau saya pulang pada hari Jum’at
sore itu berarti saya tidak masuk kerja pada hari Sabtunya.
Untuk mengatasi hal ini,saya minta
pengertian teman-teman sekantor untuk menyusun kembali Jadwal Pembelajaran
Mingguan agar disesuaikan dengan
kebutuhan saya sehingga bisa pulang pada hari Jum’at sore.Saya jelaskan kepada
teman-teman sekantor bahwa saya juga punya tanggung jawab terhadap keluarga
saya disamping tanggung jawab terhadap pekerjaan.Untuk tanggung jawab pada
keluarga saya porsikan hanya hari Sabtu dan Minggu saja sementara untuk
pekerjaan saya porsikan dari hari Senin sampai Jum’at.
Jadi yang mengisi pelajaran pada hari
Sabtu yaitu Pendidikan Agama Islam dan Penjaskes.Karena mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Penjaskes ada guru tersendiri yang
mengajarkannya.Dengan menempuh cara
tersebut,kritikan yang menyebutkan bahwa saya selalu pulang pada hari Jum’at
sore sehingga tidak masuk sekolah pada hari Sabtu dapat terselesaikan dengan
baik.
B.
PENGEMBANGAN
INSTITUSI SEKOLAH
Tempat saya bertugas saya saat ini
adalah di SDN 4 Lombe Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah.Saya bertugas di
sekolah ini sajak tahun 2006 yang lalu.Sejak tahun 2003 di sekolah tempat saya
bertugas saat ini,kata teman – teman sudah mempunyai komputer,tetapi sampai
dengan tahun 2006 komputer tersebut tak pernah disentuh dalam arti tidak pernah
dioperasikan.Komputer tersebut hanya sebagai pajangan saja,tanpa ada seorangpun
yang berani untuk menggunakannya.
Mereka tidak berani menggunakannya
karena memang mereka tidak tahu bagaimana cara mengoperasikan komputer untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi pekerjaan mereka.Alhamdulillah setelah
saya masuk,komputer tersebut dengan sedikit pengetahuan yang ada saya mencoba
untuk mengoperasikannya untuk mengerjakan beberapa tugas administrasi saya
selaku seorang guru.Bermula dari pengalaman itulah teman-teman mulai terbuka
kesadarannya untuk belajar komputer agar memudahkan mengerjakan tugas-tugas
mereka.Sekitar akhir tahun 2009 sudah ada teman yang membeli laptop.Sementara
saya sendiri nanti tahun 2012 baru ada kemampuan untuk beli laptop.Di tahun
2015 hampir semua teman-teman guru PNS sudah mempunyai laptop masing-masing.
Sebagai wujud keterlibatan saya dalam
RKAS,sejak tahun 2011 sampai tahun 2014 saya dipercaya untuk menjadi bendahara
BOS.Kepercayaan lain yang ditujukan kepada saya yaitu sejak tahun 2012 saya
ditunjuk sebagai operator sekolah yakni sebagai operator Dapodik dan operatot
Padamu Negri sebuah tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan.Namun
demikian,Insya Allah saya tetap jalani dengan ikhlas.
Untuk kegiatan Ekstra Kurikulum yang
saya ikuti tercermin pada beberapa hal berikut :
1. Setiap
tahunnya,saya disertakan dalam kegiatan les pada mata pelajaran IPS bagi siswa
kelas VI sebagai persiapan mengikuti ujian.
2. Sejak
tahun 2007 – 2013 menjadi anggota salah satu tim dari penyusunan kisi-kisi
ujian sekolah pada mata pelajaran IPS tingkat kecamatan yang selanjutnya di
bawah di Dinas Kabupaten sebagi bahan ujian sekolah.
3. Sampai
dengan tahun 2014 lalu,dipercaya sebagai salah seorang Pengawas Ruang Ujian
Nasional untuk tingkat SD.
C.
PENGEMBANGAN
KEGIATAN KESISWAAN
Menjadi seorang guru,tugas dan tangung
jawabnya bukan hanya sekedar mengajar di depan kelas tapi lebih jauh daripada
itu yakni sebagi pengajar sekaligus sebagai pendidik.Guru sebagai pengajar
nampak pada kegiatan proses penyampaian materi pelajaran baik secara teori
ataupun secara praktek.Baik di depan kelas maupun di luar kelas.
Guru sebagai pendidik tercermin pada
motto pendidikan yang dicetuskan oleh Bapak Ki Hajar Dewantara yaitu “Ingarso
Sung Tulodo,Ing Madya Mangun Kerso,dan Tut Wuri Handayani”Secara
umum guru itu sebagai teladan,guru sebagai motivator dan guru sebagai
pembimbing siswa-siswinya.
Adapun peranan saya dalam kegiatan
kesiswaan antara lain :
1. Setiap
tahun di kecamatan tempat saya bertugas diadakan lomba seni dan olahraga dalam
rangka HUT Republik Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut siswa-siswa SD kami turut
mengambil bagian untuk ikut meramaikan acara tersebut.Pada kegiatan sepak bola
dan gerak jalan indah,siswa kami selalu tampil sebagai juara dua atau juara
satu.
2. Tahun
2013 diantara siswa SD kami mewakili kecamatan Gu untuk cabang olahraga Bulu
Tangkis Putri dan Tenis Meja Putra-putri,serta beberapa orang siswa putra
terpilih untuk memperkuat tim sepak bola.
3. Pada
tahun 2013 dan 2014 di antara siswa SD kami turut mengambil bagian pada ivent
Takawa I dan Takawa II yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Buton.dalam
rangka acara Sail Indonesia.Pada kedua acara Takawa tersebut masuk rekor MURI.
Hubungan baik antara guru dan siswa
harus dapat dijalin dengan sebaik-baiknya.Salah satu tugas yang pailing mendasar bagi seorang guru
adalah mentransfer ilmu pengetahuan kepada anak didiknya.Saya yakin bahwa tanpa
ada keberadaan guru maka penyampaian ilmu pengetahuan kepada generasi penerus
akan terputus.Menyadari akan tugas mulia dari seorang guru tersebut maka sudah
sepatutnya saya selaku guru harus dapat menjaga hubungan keakraban dan
keharmonisan terhadap siswa saya.
Manakala sikap dan perilaku saya
terhadap siswa kurang harmonis sudah barang tentu siswa akan takut datang ke
sekolah untuk menuntut ilmu.Siswa akan membuat berbagai alasan untuk mendukung
kemalasannya agar tidak datang sekolah.Jika sudah demikian keadaannya maka
tujuan untuk memanusiakan manusia melalui pendidikan tidak akan terwujud.Oleh
karena itu sikap dan tingkah laku terhadap anak didik harus penuh keakraban dan
keharmonisan.Dengan demikian diharapkan siswa akan betah datang ke sekolah
tanpa ada paksaan dari orang tuanya lebih-lebih paksaan dari gurunya.
Seorang siswa jika mendapatkan gurunya
mempunyai sikap ramah dan bersahabat maka dia merasa seolah-olah gurunya
bagaikan orang tuanya yang selalu menjaga dan membimbingnya.Sekalipun demikian
seorang guru harus bertindak tegas dan konsisten terhadap etika dan norma
manakala mendapati siswanya berperilaku tidak etis,berani memberikan sanksi
kepada siswanya yang melanggar tata tertib dan tata krama.Dengan demikian
kewibawaan seorang guru tetap terjaga.
Dari beberapa kegiatan yang diikuti oleh
siswa sebagaimana yang telah diuraikan di atas akan memberikan dampak positif bagi
perkembangan dan pertumbuhan siswa baik fisik maupun phsikisnya.Diantara
manfaat yang dirasakan oleh siswa dengan mengikuti berbagai kegiatan tersebut
akan memberikan rasa percaya diri sehingga dengan demikian perasaan minder dan
gugup tampil di depan orang banyak akan sirna.Siswa akan merasa bangga karena
dapat mengharumkan nama sekolahnya walaupun hanya sekedar tingkat lokal.
PERNYATAAN
GURU
“Saya guru yang membuat deskripsi diri ini menyatakan bahwa
semua isi yang saya deskripsikan adalah benar merupakan aktivitas saya dan
sanggup mempertanggung jawabkan kebenarannya
secara moral dan ilmiah”
Lombe,6
Februari 2015
Guru
Yang Diusulkan
.......................................
NIP. .............................................
“Saya sudah memeriksa kebenaran
deskripsi ini dan menyetujui semua isinya”
Mengesahkan, Mengetahui,
Pengawas Kepala
SDN 4 Lombe
.................................... ..........................................
NIP. .............................. NIP. .................................................